BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Petai, pete (IPA:pətɛ),
atau mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong-polongan
(Fabaceae), anak-sukupetai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di
Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut "petai" juga,
dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun direbus.
Pohon petai
menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol
(khas Mimosoidae). Bunga muncul biasanya di dekat ujung ranting. Buahnya besar,
memanjang, betipe buah polong. Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah.
Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan
terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan
mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.
Biji petai,
yang berbau khas dan agak mirip dengan jengkol,
dikonsumsi segar maupun dijadikan bahan campuran sejumlah menu. Sambal goreng hati tidak lengkap tanpa petai. Sambal petai juga merupakan menu dengan
petai.
Biji petai
biasanya dijual dengan menyertakan polongnya. Namun demikian, pengemasan modern
juga dilakukan dengan mengemasnya dalam plastik atau dalam stirofoam yang dibungkus plastik
kedap udara.
Manfaat
Petai Sumber
Energi Dibanding apel, petai memiliki protein empat kali lebih banyak,
karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat
vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.
Petai merupakan sumber energi yang baik, yaitu 142 kkal per 100 g biji. Petai
mengandung tiga macam gula alami, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa yang
dikombinasikan dengan serat. Kombinasi tersebut mampu memberikan dorongan
tenaga instan, tetapi cukup lama dan cukup besar efeknya.
Kandungan
fosfor pada petai juga cukup baik, yaitu 115 mg per 100 g biji. Fosfor
merupakan mineral kedua terbanyak setelah kalsium. Kurang lebih satu persen
berat tubuh kita terdiri dari fosfor. DNA dan RNA di dalam tubuh kita
terdiri dari fosfor dalam bentuk fosfat, demikian juga membran sel yang
membantu menjaga permeabilitas sel. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam
bentuk anorganik, khususnya di bagian atas duodenum hingga 70 persen. Petai
juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 46 mg per 100 g biji.
Vitamin C sangat penting perannya dalam proses hidroksilasi asam amino prolin
clan lisin, menjadi hidroksiprolin clan hidroksilisin. Perannya adalah dalam
proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.
Rata-rata kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari pada wanita dan
90 mg per hari. pada pria dewasa.
Kandungan vitamin A pada petai juga cukup baik, yaitu 200 IU
per 100 g. Vitamin A berperan menjaga agar kornea mata selalu sehat. Mata yang
normal biasanya mengeluarkan mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan
sel epitel mukosa, sehingga membantu mencegah terjadinya infeksi. Namun, bila
kekurangan vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin, yaitu protein yang
tidak larut dalam air dan mukus.
Kendurkan Saraf & Hilangkan Depresi Apakah Anda sering
merasa bad ini the mood? Itu tandanya bahwa Anda kekurangan gizi. Mood
dikendalikan oleh sistem kerja otak. Kemampuan kerja otak dipengaruhi oleh
masukan zat gizi yang diperlukan. Aneka zat gizi itu harus dipasok secara
berimbang dari makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Salah satu
zat gizi yang berperan memperbaiki mood adalah triptofan (suatu asam amino esensial).
Tanaman petai sering kali dijumpai di hutan yang tersebar di
Indonesia, karena tanaman ini sangat mudah tumbuh dimana saja. Selain itu
khasiat dari petai sendiri memiliki manfaat yang cukup banyak bagi tubuh
diantaranya dapat mengendurkan saraf, hilangkan despresi, obat hati, ginjal,
serta dapat menurunkan kematian akibat stroke, dan dapat menjaga saluran
pencernaan. Sehingga hal ini banyak mendorong petani untuk menanam tanaman
petai yang lebih mudah dijangkau dan lebih banyak menghasilkan keuntungan,
namun tanaman tersebut tak bisa dihindarkan dari resiko kegagalan.
Tanaman petai diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, karena tanaman ini sering diolah menjadi masakkan. Karena petai
banyak sekali manfaatnya disebabkan adanya gula alami. Semakin banyak
masyarakat yang mengkonsumsi petai maka para petai diharapkan dapat
menghasilkan petai yang lebih banyak lagi dengan kwalitas yang baik. Namun
berdasarkan Dinas Pertanian Propvinsi Jatim pada tahun 2006 para petani dapat
menghasilkan 7.091 ton petai, sedangkan pada tahun 2007 menghasilkan sekitar
5.341 ton. Namun dengan produksi petai yang demikian ternyata tidak sebanding
dengan konsumsi petai setiap tahunnya misalkan pada tahun 2006 sebanyak 6.133
sedangkan pada tahun 2007 meningkat hingga 13 %. Dapat dilihat bahwa hasil
panen tanaman petai di Indonesia mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya
beberapa masalah yang dapat menggagalkan hasil panen yaitu terdapatnya hama,
atau terletak pada stuktur tanah yang kurang baik sebagai media tanam. Masalah-masalah
tersebut sebenarnya dapat diatasi sekaligus dapat meningkatkan hasil panen
dengan kwalitas yang lebih baik. Dalam budidaya tanaman petai diperlukan
perhatian khusus.
Tanaman petai membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kwalitas
pada petai tersebut. Hanya jenis pupuk tertentu yang dapat digunakan untuk
menanam tanaman petai. Bukan hanya pupuk kandang, NPK, kompos daun dan berbagai
jenis pupuk lainya yang dapat digunakan sebagai perkembangan tanaman secara
optimal, ternyata ampas the seduh dapat pula digunakan sebagai kompos ampas teh
seduh, karena pada ampas teh seduh mengandung karbon organik yang mampu untuk
menyuburkan tanah. Sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Beberapa Khasiat dan Manfaat tanaman Pete/Petai untuk Kesehatan
Kita. Petai dibaca (pete) mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan
tropika dari suku polong-polongan (Fabaceae), anak-suku petai-petaian
(Mimosoidae), Petai/Pete mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa
dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat. Kombinasi kandungan ini mampu
memberikan dorongan tenaga yang instan namun cukup lama dan cukup besar
efeknya. Menurut Riset para ahli membuktikan dua porsi petai mampu memberikan
tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit.
Menurut penelitian para ahli membuktikan bahwa petai atau
Pete tidak hanya memberikan energi, namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi
beberapa macam penyakit dan kondisi buruk sehingga tak heran bila petai menjadi
salah
Berikut beberapa Khasiat dan manfaat petai menurut para
ahli Kesehatan :
Obat Hati dan Ginjal
Radikal bebas mudah sekali ditemukan pada berbagai produk
pangan, terutama pada produk yang digoreng atau dibakar. Hidrogen peroksida;
super¬oxidee anion, dan hidroksil, merupakan contoh-contoh radikal bebas.
Molekul tersebut sangat tidak stabil, sangat reaktif, dan merusak jaringan.
Radikal bebas akan menjadi tidak berdaya bila berhadapan dengan antioksidan.
Sembelit
Karena kandungan serat yang tinggi, maka petai akan
mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi
permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.
Depresi
Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien
penderita depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan petai. Hal ini
terjadi karena petai mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh
menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat relax, memperbaiki mood dan secara
umum membuat seseorang lebih bahagia.
Mengatur suhu tubuh
Banyak budaya lain yang melihat petai sebagai buah
`dingin’ yang mampu menurunkan suhu tubuh dan emosi ibu yang menanti kelahiran
anaknya. Di Belanda misalnya, ibu hamil akan makan pete untuk meyakinkan agar
si bayi lahir dengan suhu tidak tinggi.
Anemia
Dengan kandungan zat besi yang tinggi, petai dapat
menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.
PMS (premenstrual syndrome)
Jika mengalami PMS saat `tamu’ datang, anda tidak perlu
minum pil ini ataupun itu, cukup atasi dengan makan petai. Vitamin B6 yang
dikandung petai mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mood.
Tekanan darah tinggi
Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah
garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu
tingginya, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan petai untuk melakukan
klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah
dan stroke.
Seasonal Affective Disorder (SAD) (penyakit emosional
yang kacau)
Jika anda membandingkannya dengan apel, pete memiliki
protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat
fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah
vitamin dan mineral lainnya. Pete juga kaya kalium dan merupakan buah dengan
nilai makanan terbaik. Jadi layaknya bila petai berjuluk “A Petai a day keeps
the doctor away” (makan pete tiap hari akan menjauhkan anda dari dokter)
Meningkatkan Kemampuan otak
200 siswa di Twickenham (Middlesex) tertolong dengan
mudah melalui ujian pada tahun ini karena memakan petai pada saat sarapan,
istirahat, dan makan siang. Riset telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan
kalium tinggi dapat membantu belajar dengan membantu siswa semakin waspada.
Luka lambung.
Petai digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan
yang berfungsi sebagai penjaga saluran pencernaan, karena texturnya yang lembut
dan halus. Buah ini adalah satu-satunya buah mentah yang dapat dimakan tanpa
menyebabkan stress dalam beberapa kasus yang parah. Buah ini juga mampu
menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam
lambung
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan
tanaman petai?
2. Manakah yang lebih tinggi antara tanaman petai yang
diberi ampas teh seduh dengan yang tidak?
3. Apa kegunaan ampas teh seduh pada tanaman?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ampas
teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan tinggi pada tanaman petai yang diberi ampas
teh seduh dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas teh seduh.
Tanaman petai yang diberi ampas teh seduh lebih tinggi
dibandingan dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas teh seduh.
Ampas the seduh dapat memperbaiki kesuburan tanah,
merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Tanaman
Petai
Dalam dunia tumbuhan, tanaman petai diklasifikasikan dalam
keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga Parkia dan jenis Parkia speciosa
berupa pohon yang tingginya antara 5 -25m. Petai atau mlanding (Parkia
speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong - polongan
(Fabaceae), anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di
Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut "petai" juga,
dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun direbus.
Pohon petai menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang
bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam
bongkol (khas Mimosoidae). Bunga muncul biasanya di dekat ujung ranting.
Buahnya besar, memanjang, bertipe buah polong. Dari satu bongkol dapat
ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang
berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat
terang. Buah petai akan mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.
Petai hanya dapat ditanam di tanah rendah hingga dataran
tanah yang tinggi 1,500 m daripada paras laut. Iklim kawasan yang cukup lembap
dan panas adalah sesuai untuk pertumbuhan pokok yang subur. Jenis tanah yang
mesti digunakan yaitu tanah gembur, tanah liat berpasir, atau liat yang dapat
disesuaikan.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Parkia
Spesies: Parkia speciosa Hassk
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Parkia
Spesies: Parkia speciosa Hassk
2.2 Syarat tumbuh tanaman petai
Petai termasuk salah satu tanaman khas Indonesia
yang sangat populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang mengkonsumsi
petai sebagai lalapan atau menggunakannya sebagai bahan baku masakan
sehari-hari. Sambel goreng petai mungkin merupakan salah satu contoh masakan
yang cukup populer yang menggunakan petai sebagai bahan bakunya.
Dilihat dari kandungan gizinya, petai banyak mengandung
vitamin A, vitamin C, Kalsium, dan zat besi. Petai juga disebut-sebut sebagai
obat yang cukup mujarab untuk menyembuhkan penyakit kencing manis. Melihat dari
kebutuhan akan petai yang cukup tinggi serta berbagai manfaat yang dimiliki
tanaman ini, banyak orang yang belajar untuk bercocok tanam petai baik
untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai lahan bisnis.
Karakteristik Tanaman Petai
Sebagaimana tanaman perkebunan lainnya, ada beberapa
karakteristik yang dimiliki petai yang harus anda ketahui jika anda memutuskan
untuk memulai budidaya tanaman ini. Pohon petai biasanya memiliki
tinggi antara 5 sampai 25 meter. Jenis pohon petai adalah pohon berkayu dengan
bentuk tajuk yang sangat terbuka. Buah petai berbentuk panjang dengan 10 sampai
18 biji petai di tiap buahnya.
Tanaman ini dapat tumbuh subur pada lahan dengan ketinggian
10 sampai 800 meter dari permukaan laut. Budidaya petai biasanya dilakukan
dengan teknik monokultur. Namun tak jarang petani petai yang menanam tanaman
ini dengan teknik tumpang sari. Tanaman yang biasanya dibudidayakan secara
tumpang sari dengan tanaman petai antara lain adalah keladi dan kacang tanah.
Proses Pembibitan
Tahap awal dalam teknik budidaya petai adalah
proses pembibitan. Pembibitan petai biasanya dilakukan dengan menggunakan
teknik okulasi. Jika anda tidak bisa melakukan teknik ini sendiri, anda dapat
membeli bibit siap tanam yang biasanya berukuran 1,5 meter. Harga benih siap
tanam ini pada umumnya adalah antara Rp. 50.000,- sampai Rp. 100.000,-
tergantung dari varietas benih dan kualitasnya.
Selain proses pembibitan, proses lain yang merupakan tahap
persiapan budidaya tanaman petai adalah penyiapan lahan. Sebelum
proses penanaman dimulai, lahan terlebih dahulu harus disiapkan
dengan cara dibersihkan dari gulma dan digemburkan. Jika tingkat keasaman lahan
tidak seimbang, maka perlu dilakukan pengapuran. Pemberian pupuk juga merupakan
tahap penting dalam persiapan lahan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 x 40
cm dan dengan kedalaman 40 cm. Tambahkan pupuk kandang dengan ketebalan 10 cm
sebagai pupuk dasar.
Proses Penanaman
Proses penanaman harus dilakukan dengan seksama. Cara
tanam akan menentukan kualitas tanaman petai yang anda budidayakan.
Penanaman di lahan yang telah disiapkan dilakukan apabila bibit telah berusia
minimal 6 bulan. Penanaman idealnya dilakukan pada musim penghujan. Pilihlah
bibit yang sudah memiliki daun yang tua.
Ambil bibit perlahan-lahan dari polybag. Usahakan tanah yang
melekat pada akar tidak sampai pecah. Tanam bibit pada lubang tanam yang telah
disiapkan dan timbun lubang dengan tanah. Pastikan untuk memadatkan tanah
timbunan dan usahakan penimbunan tidak menutupi bekas okulasi karena hal
tersebut akan dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur pada batang. Hal terakhir
yang harus dilakukan dalam cara menanam bibit petai adalah menyiram
tanah dengan tujuan merapatkan pori-pori tanah.
Proses Perawatan
Proses terakhir yang perlu dilakukan dalam cara
budidaya tanaman petai adalah perawatan. Pada dasarnya, tanaman petai
adalah jenis tanaman yang tidak terlalu memerlukan perawatan khusus. Anda hanya
perlu menjaga kebersihan kebun dari gulma serta memastikan tanaman mendapatkan
pengairan yang cukup hingga tanaman berukuran cukup besar. Selain itu, jika
diperlukan anda juga dapat melakukan proses pencegahan hama.
Salah satu bagian terpenting dalam perawatan adalah
pemberian pupuk secara berkala. Jenis pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk
kandang. Anda dapat memberikan pupuk setelah tanaman berumur 4 bulan. Cara
pemberian pupuk yang baik adalah dengan membuat lubang di sekitar akar lalu
meletakkan pupuk di dalam lubang tersebut kemudian menimbun kembali lubang
tersebut dengan tanah.
Standar persyaratan mutu ini menjadi sangat penting. Sebab
di Taiwan misalnya, persyaratan bagi buah dan sayuran yang akan masuk ke sana
sangat ketat. Konsumen pun tidak menghendaki biji petai yang terlalu muda,
terlalu tua, dan ada ulat di dalamnya. Persyaratan ini harus dipenuhi melalui
standar budidaya, dan panen. Bukan standar pasca panen, dan pengemasan. Di
Thailand, petai sudah dibudidayakan secara monokultur, berupa “kebun petai”,
dengan klon (kultivar) yang seragam. Di Indonesia, belum ada kebun petai skala
komersial yang dikelola secara profesional.
Petai (Parkia speciosa), disebut pula twisted cluster bean,
stink bean, peteh, yongchaak, sataw, atau sator. Habitat asli petai, tersebar
dari India Timur Laut, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam,
Malaysia dan Indonesia. Petai tumbuh mulai dari dataran rendah (0 m. dpl)
sampai dengan 800 m. dpl. Tanaman petai tumbuh berupa pohon berkayu, dengan
tajuk sangat terbuka, berketinggian sampai dengan 30 m. Karena keterbukaan
tajuknya, petai cocok dibudidayakan secara tumpang sari, dengan tanaman
semusim.
Hingga dalam budidaya petai secara monokultur pun, lahan di
bawah tegakan tanaman utama, masih tetap bisa diberi tanaman semusim, tanpa
menurunkan tingkat produktivitasnya terlalu jauh. Hampir semua tanaman semusim
bisa dibudidayakan di bawah tegakan petai. Namun tanaman kacang tanah, keladi
dan empon-empon, merupakan alternatif terbaik. Jagung kurang menguntungkan,
karena Produktivitasnya akan sangat rendah, sementara singkong justru akan
menurunkan produktivitas petai. Kacang tanah cukup baik, karena akan
meningkatkan kesuburan lahan, dengan nitrogen yang ditangkapnya langsung dari
udara.
Benih petai okulasi dengan batang atas klon unggul, sudah
banyak diproduksi oleh penangkar. Terutama di Jawa Tengah dan Lampung.
Idealnya, benih yang akan ditanam di lapangan sudah berukuran 1,5 m. Harga
benih ukuran ini, berkisar antara Rp 50.000,- sd. Rp 100.000,-. Pada pembelian
dalam jumlah banyak, harga bisa sedikit lebih rendah. Kalau mau agak ringan,
bisa membeli benih ukuran di bawah 50 cm, dengan harga Rp 10.000,- sd. Rp
20.000,- disemai dengan perawatan intensif, sampai mencapai ketinggian 1,5 m.
Ketika itulah benih dipindah ke lapangan, pada awal musim penghujan.
Benih okulasi setinggi 1,5 m, sudah akan berbuah antara 3
sd. 4 tahun setelah tanam. Tanaman petai akan terus produktif selama 20 sd. 25
tahun, dan harus diremajakan. Tanaman yang sudah terlalu tua, produktivitasnya
akan menurun, dan pemanenan buahnya lebih sulit. Di Thailand, tanaman petai
sengaja terus dipangkas, hingga hanya mencapai ketinggian antara 4 sd. 6 m,
untuk memudahkan perawatan, terutama pembungkusan dan pemanenan. Pembungkusan
buah, mutlak harus dilakukan untuk mencegah serangan ulat dalam biji. Terutama
apabila hasilnya akan diekspor.
Buah petai berupa tumbuh dalam malai, terdiri dari 4 sd. 8
papan. Dalam satu papan ada belasan biji. Petai adalah komoditas yang beraroma
sangat tajam. Sampai-sampai urine mereka yang mengonsumsi petai, juga beraroma
sangat tajam khas petai. Karena aromanya yang sangat tajam inilah, petai juga
menjadi komoditas yang kontroversial, seperti halnya durian. Di satu pihak ada
konsumen yang sangat fanatik menyukai petai, dan di lain pihak ada masyarakat
yang sangat tidak menyukai aromanya. Namun petai masih lebih baik dibanding
durian, karena tidak menyebarkan aroma dalam ketika belum dikonsumsi.
Biji petai bisa dikonsumsi segar, rebus, bakar, atau goreng,
untuk lalap makan nasi terutama dengan lauk ayam, dan ikan goreng. Selain itu,
petai juga merupakan bahan campuran dalam berbagai masakan. Baik berupa sayur,
maupun lauk. Dewasa ini juga mulai populer nasi goreng petai. Konsumsi petai
dalam volume berlebihan, terlebih dengan sambal yang juga dalam volume besar,
bisa menimbulkan sakit perut dan diare. Dalam masakan sunda, dengan lalap petai
dan sambal, selalu disertai pula dengan lalap yang berasa sepet (mengandung
tanin). Gunanya, untuk mencegah gangguan sakit perut.
Petai dipasarkan berupa papan, baik dalam ikatan, maupun
satuan. Komoditas ini hampir tidak pernah dijual dalam satuan bobot kilo atau
ons. Di pasar swalayan besar, sekarang juga sudah digerai petai dalam kemasan
stereofoam. Meskipun harganya relatif tinggi, petai dalam kemasan stereofoam
lebih terjamin kualitasnya, sebab sudah melalui seleksi. Namun bagi para
pelahap petai fanatik, makan petai haruslah berupa papan secara langsung.
Pelahap petai super fanatik, malahan mensyaratkan petai segar (mentah), sebab
konon tingkat kelezatan komoditas ini akan menurun ketika dipanaskan.
2.3 Hubungan antara ampas teh seduh dan tanaman petai
Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi
tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar,
batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus
diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos
lainnya. Kandungan yang terdapat di ampas teh
selain polyphenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10
kali lipat sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua
jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman
obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon
Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan
tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata
bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman,
jika ampas teh ini dijadikan sebagi kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur
hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya
bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir
tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi
2005)
Ampas teh dapat dikelola menjadi kompos dengan kwalitas yang
baik, dalam pengelolahannya kompos itu dicampur dengan zat tambahan,
diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul merupakan
bahan yang bias membangkitkan mikroorganisme yang akan menjadi pestisida.
Dengan ditambah gula, mikroba tersebut cepat berkembang dan cukup ampuh
membunuh serangga.
Setiap tanaman sangat membutuhkan pupuk, karena pupuk
merupakan unsur terpenting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu
tanaman, sama halnya tanaman petai. Pada tanaman petai yang terpenting yaitu
pada kesuburan tanah, selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi
sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah
yang subur dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara
optimal.
Faktor utama yang menyuburkan tanah yaitu bahan organik.
Seperti pada penggunaan ampas teh seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman
karena pada ampas banyak terkandung berbagai macam unsur seperti Besi (Fe),
Timbale (Pb), Tembaga (Cu), Magnesium (Mg).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu
dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama dua minggu. Mulai pada
tanggal 6 agustus serta penelitian ini dilakukan di halaman rumah saya sendiri .
B. Alat
dan Bahan
- Pollibag
16 buah (Diameter=14)
- Skop
- Biji
petai 4 biji
- Ampas
teh seduh
- Tanah
merah
- Air
- Penggaris
C. Rancangan
Penelitian
1. Menyiapkan
pollibag sebanyak 16 buah.
2. Menyiapkan
media tanah dan mengisi setiap pollibag dengan media tanah ½ gelas.
3. Mengisi 3
buah pollibag dengan ampas teh seduh yang pollibag pertama 1 sdm, pollibag
kedua 3 sdm, dan pollibag ketiga 5 sdm.
4. 1 buah
pollibag hanya terisi tanah tanpa dicampurkan ampas teh seduh.
5. Kemudian
masukan 4 biji petai kedalam pollibag yang berisi tanah serta ampas teh seduh.
6. Memberikan
tanda pada setiap pollibag untuk mengetahui pollibag yang berisi tanah saja dan
pollibag yang terdapat campuran ampas teh seduh.
7. Menyiramkan
tanaman dengan air setiap hari 2x sehari (pagi dan sore).
8. Meletakkan
tanaman petai yang cukup cahaya matahari.
9.
Siapkan 12 buah pollibag untuk
cadangan percobaan yang sudah terisi sesuai perlakuan.
10. Amati dan
catatlah setiap minggunya pertumbuhan tanaman petai tersebut.
D. Sampel
Sample yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 semple diambil dari tempat yang
berbeda, ciri yang digunakan sample ini adalah tanaman petai yang telah
mengalami pertumbuhan, kemudian dari sample tersebut akan diamati
perkembangannya.
E. Rencana
Analisis Data
1. Memperhatikan
tumbuhnya setiap tanaman petai
2. Mencari
rata-rata tinggi tanaman petai cina pada tiap perlakuan
3. Membandingkan
hasil antara yang satu perlakuan dengan perlakuan lainnya
4. Mencatat
setiap hasil dari pertumbuhan tanaman petai
5. Mencatat
kesimpulan dan saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
sipp gan
BalasHapusBelajar sesuatu yang baru dan menghasilkan uang! Saya baru saja menutup perdagangan dengan 168.00 pips keuntungan dan memperoleh uang ekstra di AGEA (www.agea.com)!